Gambar Ilustrasi.
Pernah ungkap perasaan pada seseorang? saya yakin pernah. Kebanyakan orang mengungkapkan perasaan dengan bunga, sambil makan malam, ajak belanja ke mall,dll. Beda dengan yang satu ini, mengungkapkan perasaan dengan antaran kue. Kue yang diantar bukan kue sembarangan lho.., melainkan kue spesial dengan desain khusus. Hal ini hanya dilakukan oleh orang yang cukup umur saja. wk..wk... penasaran kan ?
Budaya ini merupakan budaya yang digunakan oleh penduduk di Batang Asai Kab. Sarolangun secara turun temurun untuk mengungkapkan sebuah maksud (perasaan) kepada seseorang. Di Batang Asai disebut dengan istilah Mengantar Induk Bolu. Mengantar induk bolu ini biasanya dilakukan oleh kaum hawa. Momen yang tepat untuk mengantar induk bolu ini pada hari besar, seperti Hari Raya Idulfitri.
Jika seorang gadis mengantarkan induk bolu kepada seorang bujang, itu tandanya gadis tersebut memiliki perasaan cinta kasih kepada bujang tersebut. Bagaimana sang bujangan membalas ungkapan perasaan itu? Nah, setelah kue sampai dirumah laki-laki, beberapa hari kemudian sang lelaki harus mengembalikan rantang/tingkat tempat kue tadi ke pihak perempuan. Tapi, tidak bisa dikembalikan begitu saja, alias tong kosong, malu kali....wk...wk.
Tata cara atau aturan mengembalikan tingkat/rantang tempat induk bolu yang diantarkan oleh si gadis adalah dengan cara mengisi tingkat/rantang tersebut dengan peralatan wanita seperti peralatan hias (bedak). Jika pihak lelaki tidak membalasnya dengan cara demikian maka akan dianggap tidak patuh terhadap adat istiadat, akan mendapat malu.
Sayang sekali adat mengantar induk bolu ini perlahan -lahan menghilang bahkan sekarang sudah tidak tampak lagi budaya tersebut. Sepantasnya kita sebagai generasi bangsa Indonesia yang mewarisi adat budaya Indonesia yang beragam, untuk tetap mempertahankan kelestariannya. Karena budaya adalah cerminan bangsa.
EmoticonEmoticon